Mengenal Pivot untuk Startup Teknologi
|Minimnya lapangan pekerjaan, membuat para generasi muda berinovasi menciptakan lapangan kerja sendiri. Inovasi tersebut salah satunya adalah Startup. Saat ini Startup memang cukup keren. Mengapa demikian? Karena, Startup merupakan terobosan baru di Indonesia yang didominasi oleh anak-anak generasi milenial. Startup yang dibuat oleh milenial ini ada yang berjalan terus, tapi juga ada yang melakukan Pivot.
Contents
Pertumbuhan dan Perkembangan Startup
Dominasi pertumbuhan Startup menjadi sebuah tren, memang rata-rata terjadi di kalangan milenial. Selain didominasi oleh anak milenial, Startup juga didominasi oleh kecanggihan teknologi juga perkembangan bisnis yang cenderung cepat.
Secara global atau mendunia, Startup dibagi menjadi tiga golongan, yaitu: Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn. Di Indonesia sendiri baru di golongan Unicorn, karena pendapatannya baru bisa mencapai $ 1 Miliar atau setara Rp 14,1 Triliun. Contohnya seperti Tokopedia, Gojek, Traveloka, dan BukaLapak.
Melakukan Pivot untuk Kemajuan Bisnis
Gojek pada awalnya hanya memberikan pelayanan berupa ojek online saja, tidak lama kemudian menambah pelayanan berupa ojek makanan. Begitupun dengan, Tokopedia yang awalnya hanya memberikan pelayanan belanja online saja, tidak lama kemudian menambah pelayanan pembayaran-pembayaran (seperti, listrik, tiket, dan lain sebagainya) secara online.
Penambahan layanan tersebut merupakan contoh di Dunia Startup. Sebelumnya, Pivot adalah perubahan baru untuk menjawab tuntutan bisnis dan mempertahankan bisnis guna kemajuan keuntungan yang didapatkan.
Mengapa Harus Pivot
Kenapa harus dilakukan Karena beberapa faktor di bawah ini:
- Munculnya pesaing yang bisa menggeser posisi perusahaan di pasar;
- Keadaan keuangan yang sedang dalam kondisi rawan;
- Produk yang dirasa tidak bisa memuaskan pelanggan;
- Adanya tuntutan pelanggan dan pihak eksternal dalam bisnis;
- Terdapat masalah-masalah di internal perusahaan;
- Adanya peluang dan inovasi dalam perusahaan untuk mencoba sesuatu hal yang baru; dan
- Adaptasi dengan kemajuan yang ada.
Setelah dirasa Perusahaan Startup mengalami, beberapa hal di atas. Keberanian mengambil langkah perubahan sangat-sangat diperlukan untuk mempertahankan perusahaan.Bukan berarti Pivot mudah untuk dilakukan, tidak semudah membalikkan telapak tangan karena resikonya hanya dua. Yaitu, perusahaan maju atau tutup.
7 Jenis Strategi Pivot
Strategi yang hendak digunakan dalam suatu permasalahan haruslah memiliki kesuaian. Oleh karena itu, ada baiknya untuk mengenal 7 jenisnya terlebih dulu agar lebih tepat dalam penerapannya.
- Market Segment: strategi yang digunakan untuk mengubah strategi pasar, bukan mengganti produk atau fungsinya.
- Revenue Model: dalam penerapannya dibutuhkan pengaturan ulang terhadap harga produk yang hendak ditawarkan.
- Customer Problem: di sini fungsi dari suatu produk harus diubah sesuai kebutuhan konsumen.
- Product vs Service: penerapan strategi ini dilakukan apabila produk yang ditawarkan terlalu kompleks, sehingga perlu ditambahkan support service.
- Product Future: ketika kebutuhan konsumen berubah, maka strategi inilah yang dipilih dengan menambahkan fitur yang sesuai.
- Sales Channel: strategi ini dapat memberi pengaruh pada perkembangan bisnis, karenanya dibutuhkan pemilihan atau penggantian secara tepat.
- Technology: strategi perubahan platform teknologi juga diperlukan dalam bisnis agar mampu menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
Cara Melakukan
Lalu, bagaimana cara melakukan di dunia Startup? Triknya:
- Analisis masalah yang ada di perusahaan;
- Pemetaan solusi beserta resiko (berupa, segmentasi pasar, inovasi produk, jawaban tuntutan pelanggan, dan lain-lain);
- Pemilihan solusi sesuai kondisi perusahaan dan dampak bagi perusahaan;
- Penyiapan rencana cadangan atau solusi bagi resiko bila terjadi; dan
- Pengaplikasian solusi, karena jika melakukan percobaan dulu beberapa perusahaan merasa tidak efisien dan efektif (pastinya membutuhkan dana dua kali lipat). Sehingga, dicoba sekaligus diaplikasikan.
Nah, kira-kira beginilah strategi Startup Teknologi yang melakukan Pivot demi kemajuan bisnisnya. Jika kamu punya Star Up, adakah rencana untuk Pivot?