Industri Chip Semikonduktor Asal Jerman Dikembangkan di Indonesia

Industri chip semikonduktor asal Jerman dikembangkan di Indonesia dengan peningkatan investasi yang selaras. Hal ini menunjukkan bahwa industri otomotif yang menggunakan teknologi canggih bukan lagi sekadar isu yang ramai diperbincangkan sejak 2019 silam.

Jerman dikenal sebagai negara yang selalu berinovasi terhadap ilmu dan teknologi. Tidak heran, poros teknologi dunia disebutkan ada di sini. Era industri 4.0 yang kini berkembang menjadi peluang bagi negara Federal ini untuk mengembangkan industri chip semikonduktor.

Industri Chip Semikonduktor Asal Jerman Siap Atasi Kelangkaan

Otomotif berteknologi canggih menjadi peluang bisnis yang dapat berkembang di era industri 4.0. Infineon Technologies adalah produsen semikonduktor Jerman yang siap mengembangkannya di Indonesia untuk mengatasi kelangkaan chip.

READ  1 MB Berapa KB Pada Jaringan Internet Dan Bisa Juga Di Pakai Untuk Apa Saja

Industri 4.0

Revolusi keempat ini menjadi istilah dari tingkatan perkembangan teknologi industri di dunia. Hal tersebut dapat dirasakan pada perubahan teknologi yang kini lebih bersifat digital. Sifatnya otomatisasi dan pertukaran data teknologi, serta proses pada industri manufaktur.

Atasi Kelangkaan Industri Chip Semikonduktor Asal Jerman

Tren teknologi industri 4.0 membutuhkan chip dalam penerapannya. Hanya saja pada proses pengembangannya kelangkaan pun mulai terjadi. Hal ini yang membuat industri bergegas untuk melakukan investasi di Indonesia.

Meningkatnya Pasaran Kendaraan Listrik

Pertumbuhan industri semikonduktor diyakini dapat memperkuat manufaktur di Indonesia agar memiliki daya saing yang lebih siap. Terlebih lagi kemajuan telekomunikasi dan otomotif, khususnya pada kendaraan listrik kian diminati di pasaran.

Digitalisasi di Berbagai Sektor

Tidak dapat dipungkiri, mendapati perkembangan teknologi ini juga mempengaruhi berbagai sektor. Digitalisasi pun tidak dapat dielak kebermanfaatannya. Oleh karena itu, industri chip semikonduktor ini semakin terbuka lebar peluangnya untuk berkembang di Indonesia.

READ  Langkah Mudah Membuat Google Form dari Smartphone

Adanya Peluang Kerjasama Chip Secara Global

Perkembangan teknologi 4.0 menimbulkan beragam kemajuan yang harus diimbangi dengan ketersediaan chip. ini juga diyakini dapat menjadi peluang kerjasama dalam memenuhi permintaan pasar secara global.

Industri Chip Semikonduktor Asal Jerman Tingkatkan Indonesia 4.0

Krisis chip semikonduktor pada bidang otomotif menjadi permasalah yang dihadapi seluruh dunia, termasuk Indonesia. Negara berkembang yang berusaha mengimbangi era industri 4.0 tentu membutuhkan investasi dari Jerman sebagai poros teknologi dunia.

Industri Chip Semukinduktor Asal Jerman Perakitan dan Pengujian Chip Semikonduktor

Infineon Technologies akan mengembangkan bisnis pada bidang industri otomotif berteknologi 4.0 yang canggih di Indonesia. Pabriknya pun telah ada di Batam yang memiliki fokus pada industri perakitan dan pengujian chip semikonduktor untuk memenuhi kebutuhan.

READ  5 Tren Industri Manufaktur Ini Wajib Diketahui Pelaku Usaha di Tahun 2023

Jerman Investasi Miliaran Rupiah

Infineon Technologies Batam diketahui telah melakukan investasi di Indonesia sejak tahun 1996. Chip semikonduktor asal Jerman yang dihasilkan pun meningkat secara signifikan. Hal ini mendorong investasi Jerman dalam jangka panjang di Indonesia.

Siap Penuhi Permintaan Pasar

Indonesia dengan teknologi 4.0 dapat berkesinambungan dengan ketersediaan chip semikonduktor yang memadai. Adanya kerjasama dengan Jerman ini, kendaraan listrik jauh lebih aman, karena pada fungsinya chip tersebut menjadi sistem keselamatan dan bantuan.

Kendaraan listrik tengah menarik perhatian masyarakat di Indonesia. Chip semikonduktor terdapat pada mobil atau motor listrik yang telah dilengkapi fitur pintar. Selain itu, dengan adanya chip ini juga kendaraan listrik mempunyai manajemen baterai yang lebih baik.

Industri chip semikonduktor asal Jerman tersebut bahkan telah berkomitmen untuk melakukan peningkatan investasi di Indonesia. Pada 2025 mendatang tercatat setidaknya EUR35.37 juta atau sekitar 569.3 miliar Rupiah untuk hasilkan kapasitas 65 juta pcs/ minggu.