Manfaat dan Tujuan Penggunaan BIM Sebagai Pelaksana Proyek

Mengapa harus menggunakan BIM pada pelaksanaan proyek untuk saat ini? Mungkin pertanyaan itu yang ada di benak anda semuanya ya. Beberapa manfaat penggunaan BIM di bawah ini akan menjawab pertanyaan anda satu persatu.

 

Manfaat dan Tujuan Penggunaan BIM Sebagai Pelaksana Proyek

Manfaat Dari Penggunaan BIM 

  1. BIM sendiri memiliki Visual 3 dimensi hingga dengan sangat memudahkan pemahaman terhadap rencana gambar yang akan di bangun. 
  2. Para Penggunaan BIM akan mempermudah menghitung volume pekerjaan dengan cepat dan akurat. 
  3. BIM akan memberikan banyak sekali informasi biaya atau RAB pada tiap komponen pekerjaan sehingga kita dapat memprediksi perkiraan biaya pada satu komponen pekerjaan.
  4. BIM juga mampu menampilkan gambar 3 dimensi pada pekerjaan yang rumit seperti halnya pembesian pada struktur jembatan, dsb.
  5. Penggunaan BIM tidak hanya sekedar menampilkan gambar animasi bangunan saja, tetapi lebih kepada Managing informasi proyek secara cepat dan akurat. 
  6. Penggunaan BIM pada saat awal pekerjaan di jadikan sebagai clash detection. Kita bisa mengetahui apakah gambar rencana 2D ini jika akan di terapkan di lapangan terjadi clash atau tidak terutama antara gambar Struktur, arsitektur, dan MEP.
  7. Manfaat lain penggunaan BIM adalah koordinasi antara kontraktor dengan owner / konsultan dengan mudah di manapun dan kapanpun. BIM akan di upload pada layanan komputer awan yang bisa diakses oleh owner. Owner akan memeriksa gambar melalui layanan komputer awan dan memberikan Marking apabila ada yang Salah.
READ  Kenalan dengan Digital Immune System, Yuk!

 

Baca juga: Building Block di era digital 2023

 

Software BIM

Untuk software BIM yang biasa di gunakan di Indonesia antara lain Autodesk, Benthley, Allplan, Lumion dan sebagainya.

  • Level BIM

Untuk membuat BIM pada suatu proyek dibutuhkan tim yang terdiri dari BIM Engineer dan BIM Modeler. kemampuan untuk membuat BIM ini di klasifikasikan ke dalam beberapa tingkatan atau level.

  • BIM level 0, tahap ini cukup mampu membuat gambar 2 D dan tanpa kolaborasi seperti gambar dari autocad
  • BIM level 1, pengguna BIM sudah mampu memodelkan gambar secara 3 dimensi namun hanya sekedar Visualisasi seperti menggunakan Google sketchup, 3ds max dan sebagainya. 
  • BIM level 2, pengguna BIM memodelkan gambar 3 dimensi disertai dengan perhitungan Volume, schedule, dan Biaya. Pada level ini, BIM sudah bisa di gunakan untuk kolaborasi antar disiplin ilmu.
  • BIM level 3, Pada tahap ini pengguna BIM sudah bisa berkoordinasi dengan pihak lain melalui layanan terpadu berbasis awan. selain itu BIM sudah bisa di jadikan sebagai Managing proyek yang berkolaborasi dengan berbagai pihak.
  1. BIM( Building Information Modelling) dapat di jadikan ajang inovasi teknologi di bidang konstruksi untuk masa depan. Demikian informasi terkait Pengertian BIM.
READ  Simak, Teknologi Pencegah Banjir Tercanggih di Dunia

 

Dalam hal cross border yang dipilih adalah building blocks (BB) berdasarkan pemilihan oleh DKSP BI karena:

 

  • Interlinking sistem pembayaran memiliki potensi yang besar khususnya negara anggota ASEAN;
  • Potensi mandaat sistem pembayaran dalam membangun interlink antar negara;
  • Proyek interlinking memerlukan dukungan politis antar negara terkait;
  • Tiap negara memiliki desain teknis yang berbeda dalam sistem pembayaran,

Dari empat hal di atas, dapat kita pahami perlunya interlinking dan harmonisasi application programming interface (API) dalam menghadapi tantangan biaya, kecepatan, akses, dan transparansi.

Dengan adanya sistem BIM ini di harapkan untuk dapat memajukan tingkat ekonomi masyarakat. Yang mana akan memiliki pengaruh besar terhadap semua warga masyarakat Indonesia.

READ  Tips menulis agar artikel SEO tranding